Jumat, 18 Februari 2011

Menikmati indahnya gunung Telomoyo

Mendaki gunung dalam bayangan kita selalu dikaitkan dengan berjalan kaki, tas ransel besar, berbahaya, melelahkan dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan. Hal tersebut lumrah karena untuk mendaki sebagian besar gunung memang harus dengan berjalan kaki yang memang melelahkan dan harus membawa bekal sendiri yang cukup untuk perjalanan karena tidak ada minimarket di puncak gunung.
Namun hal tersebut tidak akan dialami jika kita mendaki Gunung Telomoyo yang berada di perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, di Jawa Tengah.
Gunung Telomoyo yang berketinggian 1.894 meter diatas permukaan laut berada di suatu lembah yang terbentuk dari runtuhnya Gunung Suropati pada jaman Pleistosen dulu. Gunung Telomoyo ini berada disebelah utara Gunung Merbabu dan membentuk rangkaian yang membujur arah utara selatan dengan Gunung Merapi dan Gunung Ungaran.
Ada dua akses utama untuk mencapai gunung ini. Yang pertama, bila melalui Kota Magelang, kita melalui jalan arah ke Semarang dan berbelok kekanan setelah Secang. Dari situ kita menyusuri jalan sampai di Grabag dan terus ke arah timur ke arah Ngablak sampai bertemu dengan Desa Dalangan yang berada di kaki Gunung Telomoyo.
Rute kedua adalah melalui Jalan Raya Salatiga-Magelang. Akses masuknya adalah di Desa Salaran, Getasan Kabupaten Semarang atau Blancir di Ngablak Kabupaten Magelang mengambil persimpangan yang ke kiri dari arah Salatiga. Bila kita melalui Ngablak, persimpangan itu dapat ditemui sekitar satu kilometer setelah Wanawisata Kopeng. Dari kedua
persimpangan ini, kita susuri jalan beraspal yang akan membawa kita sampai di Desa Dalangan, gerbang masuk ke Gunung Telomoyo.
Disini kita hanya perlu membayar tiket masuk dua ribu rupiah untuk motor dan lima ribu rupiah untuk mobil. Jika anda berjalan kaki, anda tidak perlu membayar karena tiket masuk hanya dikenakan sebagai jasa keamanan kendaraan mengingat pernah beberapa kali terjadi pencurian sepeda motor milik wisatawan.
Untuk mencapai puncak, tersedia jalan beraspal selebar 3-4 meter. Jalan sepan
jang sekitar tujuh kilometer ini bangun sekitar tahun 80′an, hampir semua berada di sisi barat dan utara gunung. Disepanjang jalan dapat ditemui hutan pinus di sisi kiri jalan dan tebing di sisi kanannya. Ada beberapa air terjun mini di sisi jalan yang hanya mengalirkan air jernih di musim hujan.
Fauna yang masih ada di hutan Gunung Telomoyo adalah kera, kijang, ayam hutan, ular dan bermacam jenis burung. Jika beruntung, kita dapat menemui ayam hutan dan elang sedangkan satwa lain berada di sisi timur Gunung Telomoyo. Sedangkan flora endemis yang terkenal di gunung ini adalah Kantong Semar, yang biasanya hidup menempel di tebing-tebing.
Sebenarnya, untuk mencapai puncak paling nyaman menggunakan sepeda motor karena di setiap tempat dapat berhenti menikmati pemandangan. Jika kita menggunakan mobil, kita hanya bisa berhenti di tempat-tempat yang bahu jalannya agak luas karena di samping jalan ada pengaman jalannya.
Pemandangan sepanjang jalan sangat menarik karena di sebelah selatan kita bisa dengan lepas memandang Gunung Andong, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi dengan Gunung Lawu sebagai latar belakang. Di arah timur laut kita bebas memandang Rawa Pening, Gunung Ungaran dan Kota Semarang, Ungaran dan Ambarawa.
Jika kita beralih memandang ke arah barat, Gunung Slamet akan menjadi latar belakang dengan Gunung Sumbing dan Sindoro di depannya. Rangkaian pegunungan Dieng juga terlihat di sisi utara Gunung Sindoro.
Sampai di puncak, kita akan menjumpai beberapa menara telekomunikasi dan satu kantor penjagaan. Halaman kantor ini cukup luas untuk memutar mobil dan parkir. Adanya menara-menara telekomunikasi itu karena puncak Gunung Telomoyo digunakan sebagai repeater komunikasi radio milik instansi-instansi pemerintah, antara lain PT Telkom, PLN, Kostrad TNI AD dan milik ORARI/RAPI.
Setelah puas menikmati pemandangan, dan jika belum lelah, masih banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Dari gerbang masuk kearah kanan, arah Magelang, anda tiga air terjun yang bisa dikunjungi yaitu Air Terjun Seloprojo, Sekarlangit 1 dan Sekarlangit 2 yang mengalir di Kali Ndaru, hulu Sungai Elo. Dan sebagai pelepas lelah, dapat berendam di Pemandian Air Hangat Candi Umbul yang terletak di Grabag, sekitar sepuluh kilometer dari Gunung Telomoyo.
Sepanjang jalan arah ke Grabag, dilereng-lereng Gunung Andong, berderet-deret lahan pertanian yang biasanya ditanami sayuran. Kitapun bisa membeli sayuran langsung dari petani di situ. Sayuran yang biasa ditanam antara lain wortel, daun bawang, kol, tomat dan lain-lainnya.
Untuk penginapan, jika kita bisa menyewa vila dan hotel di sekitar Wanawisata Kopeng. Sedangkan kearah barat, hotel dan losmen hanya ada di Secang dan di Kota Magelang.
Tertarik berpetualang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar